Minggu, 07 Desember 2014

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI



BAB 11 STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi.
                                                                                    
1.    Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.     Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.    Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi agar tujuann organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekansime formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,  weweanang dan tanggung jawab yang berbeda dalalm suatu organisasi. Adapun faktor-fakor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya
2.      Teknologi yang di gunakan
3.      Anggota atau orang-orang yan terlibat dalam organisasi
4.      Ukuran organisasi
Desain organisai dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan keluar organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.


Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.           
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.


1.     Tiga Dimensi Struktur Organisasi

A.    Kompleksitas

Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Diferensiasi :

a.       Diffrensiasi horizontal,  merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.

Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu individu.
Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
Spesialisasi social =  individunya yang dispesialisasi      
Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas         yang telah dideferensiasi secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi;            geografis;produk; proses

b.      Diffrensiasi vertical,  merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari rentang kendali (span of control)
c.       Diferensiasi Spasial,  tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis.

B.  Formalisasi
Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.



Keuntungan adanya standarisasi :
  Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman
  Memudahkan koordinasi
  Adanya penghematan
Formalisasi :
                          a.       Bersifat eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur, dan aturan     ditetapkan   secara terinci,     dikodifikasi, & dilaksanakan  melalui       pengawasan langsunng
              b.       Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma

 Teknik-teknik Formalisasi
  Seleksi
  Persyaratan peran
  Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan.
  Pelatihan
  Ritual.

C.     Sentralisasi
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik  tunggal di dalam organisasi
Hambatan sentralisasi :
  Hanya memperhatikan struktur formal.
  Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
  Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
  Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.

Keuntungan desentralisasi :
  setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
  Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
  Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
  Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
  Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.

Keuntungan sentralisasi :
  Keputusan komprehensif yang akan diambil.
  Penghematan dan lebih efektif

                    
3.           Alternatif Desentralisasi
            Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Keputusan lebih banyak dilakukan pada level organisasi lebih bawah. Kondisi seperti ini disebut sebagai desentralisasi pengambilan keputusan. Perubahan ini dimaksudkan agar terjadi efisiensi manajerial dan meningkatkan kepuasan para karyawan. Dengan desentralisasi dengan demikian memberi kesempatan karyawan level bawah ikut bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya. Hanya saja tidak selamanya desentralisasi pengambilan keputusan itu dikehendaki semua karyawan. Ada sebagian unit organisasi dan karyawan yang bekerja di dalamnya merasa puas dengan desentralisasi karena mereka bisa berinovasi tanpa adanya hambatan dari level organisasi atas. Situasi ini misalnya cocok untuk unit organisasi R & D, akan tetapi sebagian karyawan yang lain justru tidak tertarik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan karena rutinitas pekerjaan sehari-hari seperti karyawan yang melakukan pekerjaan produksi. Penjelasan ini menegaskan bahwa desentralisasi tidak selalu cocok untuk semua unit organisasi.
Kapan desentralisasi dianggap lebih menguntungkan dan kapan dianggap merugikan dapat diringkas seperti tampak pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Keuntungan Desentralisasi
Desentralisasi Rendah
(Sentralisasi Tinggi)

Desentralisasi Tinggi
(Sentralisasi Rendah)

  1. Mengeliminasi tambahan tanggung jawab yang tidak dikehendaki oleh orang yang melakukan pekerjaan rutin.
  2. Memungkinkan keputusan yang krusial dibuat oleh mereka yang mempunyai pandangan luas (big picture).

  1. Dapat mengurangi level manajemen dan membuat organisasi menjadi semakin ramping.
  2. Memberi kesempatan kepada karyawan yang berhadapan langsung dengan masalah membuat keputusan sendiri.



4.        Empat Keputusan Manajerial
       a. Keputusan Manajerial                             
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
Sementara Ivancevich (2008) mengungkapkan 4 komponen sebagai pembentuk struktur organisasi meliputi :
1.      Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu-individu tertentu atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar. Disamping itu, pembagian kerja (spesialisasi) mengandung konsekuensi- konsekuensi pada perilaku para karyawan, seperti menurunkan keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan, menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton, mengakibatkan tingkat keterkaitan karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi yng mengarah kepada ketidakefisienan.
 Contoh : Seorang Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki pekerjaan khusus seperti  pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (WP).Pendelegasian Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam organisasi.
2.      Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan dalam organisasi.
3.      Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara structural. Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya (functional departementalization), berdasarkan wilayah (geographic departementalization), berdasarkan produk (product departementalization), berdasarkan pelanggan (customer departementalization).
Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2.      Pelayanan (Service) yang mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan  kelas      turis dalam suatu kapal pesiar.
3.      Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran,       pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4.      Peralatan dapat diperinci, misal didalam kelompok produksi, menjadi          Departemen pemotongan, perakitan dan pembungkusan.
5.      Urutan angka (alpha-numerical) dapat digunakan dalam pelayanan telephone          dimana nomor-nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu Departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam Departemen lain.

Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal segabai desain organisasi campuran (hybird design) atau sering juga disebut mixed departementation. Sebagai contoh, suatu perusahaan industri besar mungkin diorganisasi menurut wilayah pada tingkat horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.

Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek positif spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.

Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada direktur organisasi.

Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-kebaikan antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik, koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan, beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung jawaban lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya operasional organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.

4.      Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.

5.  Dimensi Struktur Organisasi
Dalam kasus-kasus tertentu, ahli organisasi menggunakan pengukuran-pengukuran untuk  menjelaskan dimensi-dimensi dalam organisasi, diantaranya adalah :
a.       Ukuran : jumlah anggota dalam organisasi.
b.      Komponen administratif : persentase total jumlah anggota yang menjalankan tugas tanggung jawab administratif.
c.       Rentang kendali : jumlah bawahan yang menjadi yanggung jawab seorang manajer.
d.      Spesialisasi : jumlah kekhususan yang dilakukan dalam organisasi.
e.       Standardiasai : adanya prosedur-prosedur untuk mengatur peristiwa yang berulang.
f.       Formalisasi : sejauh mana aturan-aturan dan komunikasi yang dilakukan secara tertulis.
g.      Sentralisasi : konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
h.      Kompleksitas : jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departemen.
i.        Delegasi wewenang : rasio antara jumlah keputusan manajerial spesifik yang didelegasikan pucuk pimpinan, dan jumlah yang diputuskan sendiri.
j.        Integrasi : kualitas kerja sama diantara unit-unit yang dibutuhkan untuk menyatukan tujuan, atau rencana-rencana dan umpan balik yang digunakan untuk mengkoordinasikan unit-unit.
k.      Diferensiasi : jumlah fungsi-fungsi khusus yang dijalankan dalam organisasi, atau perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional diantara pada menejer dari departemen yang berbeda.

6.        Model Desain Organisasi

1.       Model organisasi mekanistik
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputu­san dan besaran satuan kerja.
Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
  • Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
  • Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian.
  • Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
  • Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.




2.  Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
  • Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
  • Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
  • Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
  • Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
  • Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
  • Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
  • Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
3.         Organisasi birokratik
        Organisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan organisasi mekanik. Dimensi kompleksitas dan formalisasinya sama sama tinggi, namun pembedanya pada sentralsasi yang rendah.



7.     Faktor Penting dalam Mendesain Organisasi

       Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha-usaha sebelumnya untuk mengembangkan teori manajemen. Kepentingan keputusan desain telah menstimulasi minat yang besar atas topik bahasan. Manajer dan pakar teori perilaku organisasi dan peneliti telah berkontribusi terhadap apa yang disebut sebagai bahan bacaan yang dapat dipertimbangkan. Manajer yang menghadapi perlunya mendesain struktur organisasi adalah pada posisi kehilangan ide. Sangat berbeda, bahan desain organisasi telah mempunyai sejumlah ide yang menimbulkan konflik yakni bagaimana suatu organisasi didesain mengoptimalkan efektivitas
Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat dimensi struktur organisasi. Bagaimana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang di pilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
Meskipun banyak hal bisa mempengaruhi pilihan struktur yang tepat bagi suatu organisasi, lima faktor berikut adalah yang paling umum: ukuran, siklus hidup, strategi, lingkungan, dan teknologi.
Organisasi ukuran
Sebuah organisasi yang lebih besar menjadi, struktur yang lebih rumit. Ketika sebuah organisasi kecil - seperti toko ritel tunggal, sebuah perusahaan konsultan dua orang, atau restoran - strukturnya dapat sederhana.
Pada kenyataannya, jika organisasi sangat kecil, bahkan mungkin tidak memiliki struktur formal. Alih-alih mengikuti bagan organisasi atau fungsi pekerjaan tertentu,individu hanya melakukan tugas-tugas berdasarkan mereka suka, tidak suka, kemampuan, dan / atau membutuhkan. Aturan dan pedoman tidak lazim dan mungkin ada hanya untuk memberikan parameter di mana anggota organisasi dapat membuat keputusan. Organisasi kecil sangat sering sistem organik.
Sebagai sebuah organisasi tumbuh, bagaimanapun, menjadi semakin sulit untuk mengelola tanpa lebih tugas kerja formal dan beberapa pendelegasian wewenang. Oleh karena itu, organisasi besar mengembangkan struktur formal. Tugas yang sangat khusus, dan aturan rinci dan mendikte pedoman prosedur kerja. Komunikasi interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada bawahan, dan hubungan hirarkis menjadi dasar untuk kewenangan, tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang berkembang akan menjadi salah satu yang menyediakan organisasi dengan kemampuan untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan organisasi yang lebih besar sering mekanistik-mekanistik sistem biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi.

Organisasi siklus hidup
Organisasi, seperti manusia, cenderung untuk kemajuan melalui tahapan dikenal sebagai siklus hidup. Seperti halnya manusia, sebagian besar organisasi melalui empat tahap berikut: kelahiran, pemuda, setengah baya, dan kematangan. Setiap tahap memiliki karakteristik yang memiliki implikasi untuk struktur perusahaan.
  • Lahir: Dalam keadaan lahir, perusahaan baru saja mulai. Sebuah organisasi dalam tahap lahir belum memiliki struktur formal. Dalam organisasi muda, tidak ada delegasi banyak otoritas. Pendiri biasanya "menyebut tembakan."
  • Pemuda: Pada tahap ini, organisasi ini berusaha untuk tumbuh. Penekanan dalam tahap ini adalah untuk menjadi lebih besar. Perusahaan ini menggeser perhatian dari keinginan pendiri dengan keinginan pelanggan. Organisasi ini menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Hal ini selama fase ini bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.
  • Setengah baya: Fase ini terjadi ketika organisasi telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Sebuah organisasi di usia pertengahan lebih besar, dengan struktur lebih kompleks dan semakin formal. Tingkat lebih muncul dalam rantai komando, dan pendiri mungkin memiliki kesulitan yang tersisa di kontrol. Sebagai organisasi menjadi lebih tua, mungkin juga menjadi lebih mekanistik dalam struktur.
  • Jatuh Tempo: Setelah perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan, ia cenderung menjadi kurang inovatif, kurang tertarik dalam memperluas, dan lebih tertarik dalam mempertahankan dirinya dalam lingkungan, stabil aman. Penekanannya adalah pada peningkatan efisiensi dan profitabilitas. Namun, dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, perusahaan sering cenderung menjadi kurang inovatif. Produk basi menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan berkurang. Organisasi di tahap ini secara perlahan sekarat. Namun, kedewasaan bukan merupakan tahap yang tak terelakkan. Perusahaan mengalami penurunan kematangan dapat melembagakan perubahan yang diperlukan untuk merevitalisasi.
Meskipun organisasi dapat dilanjutkan secara berurutan melalui semua empat tahap, tidak harus. Suatu organisasi dapat melewati sebuah fase, atau mungkin siklus kembali ke tahap sebelumnya. Sebuah organisasi bahkan mencoba untuk mengubah posisinya dalam siklus hidup dengan mengubah strukturnya.
Sebagai konsep siklus hidup menyiratkan, ada hubungan antara ukuran organisasi dan usia. Dengan bertambahnya usia organisasi, mereka cenderung menjadi lebih besar, dengan demikian, perubahan struktural perusahaan mengalami karena mendapat lebih besar dan perubahan itu mengalami karena berlangsung melalui siklus hidup sejajar. Oleh karena itu, semakin tua organisasi dan semakin besar organisasi, semakin besar kebutuhan untuk struktur yang lebih, lebih spesialisasi tugas, dan aturan lebih. Akibatnya, organisasi yang lebih tua dan lebih besar menjadi, semakin besar kemungkinan bahwa itu akan bergerak dari struktur organik ke struktur mekanistik.
Strategi
Bagaimana organisasi akan memposisikan diri di pasar dalam hal produk dianggap strateginya. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk menjadi selalu yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik (strategi diferensiasi), atau mungkin memutuskan bahwa itu akan menghasilkan produk yang sudah di pasar lebih efisien dan lebih efektif biaya (cost-leadership strategy). Masing-masing strategi memerlukan struktur yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain, struktur harus sesuai strategi.
Perusahaan yang ingin menjadi yang pertama di pasar dengan produk terbaru dan terbaik mungkin adalah organik, karena struktur organik memungkinkan organisasi untuk merespon dengan cepat perubahan. Perusahaan yang memilih untuk memproduksi produk yang sama lebih efisien dan efektif mungkin akan mekanistik.
Lingkungan
Lingkungan adalah dunia di mana organisasi beroperasi, dan termasuk kondisi yang mempengaruhi organisasi seperti ekonomi, sosial budaya, kondisi lingkungan hukum-politik, teknologi, dan alami. Lingkungan sering digambarkan sebagai stabil atau dinamis.
  • Dalam lingkungan yang stabil, keinginan pelanggan dipahami dengan baik dan mungkin akan tetap konsisten untuk waktu yang relatif lama. Contoh organisasi yang menghadapi lingkungan yang relatif stabil meliputi produsen barang-barang pokok seperti deterjen, bahan pembersih, dan produk kertas.
  • Dalam lingkungan yang dinamis, keinginan pelanggan yang terus berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Kondisi ini sering dianggap sebagai bergolak. Selain itu, teknologi yang perusahaan menggunakan sementara di lingkungan ini mungkin perlu terus ditingkatkan dan diperbarui. Contoh dari fungsi industri dalam lingkungan yang dinamis adalah elektronik. Perubahan teknologi menciptakan tekanan kompetitif untuk semua industri elektronik, karena seperti perubahan teknologi, begitu juga keinginan konsumen.
Secara umum, organisasi yang beroperasi di lingkungan eksternal stabil menemukan struktur mekanistik menjadi menguntungkan. Sistem ini memberikan tingkat efisiensi yang meningkatkan jangka panjang kinerja organisasi yang menikmati lingkungan operasi relatif stabil. Sebaliknya, organisasi yang beroperasi di lingkungan yang stabil dan sering berubah lebih mungkin untuk menemukan bahwa struktur organik memberikan manfaat terbesar. Struktur ini memungkinkan organisasi untuk merespon lingkungan berubah lebih proaktif.
Teknologi
Kemajuan teknologi adalah penyebab paling sering perubahan dalam organisasi karena mereka umumnya menghasilkan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan. Teknologi adalah cara tugas tersebut dicapai dengan menggunakan peralatan, perlengkapan, teknik, dan pengetahuan manusia.
Pada awal 1960-an, Joan Woodward menemukan bahwa kombinasi yang tepat dari struktur dan teknologi yang penting bagi keberhasilan organisasi. Dia melakukan studi teknologi dan struktur di lebih dari 100 perusahaan manufaktur Inggris, yang ia diklasifikasikan ke dalam tiga kategori inti-manufaktur teknologi:
  • Kecil-batch produksi digunakan untuk memproduksi berbagai adat, dibuat-to-order barang. Setiap item dibuat agak berbeda untuk memenuhi spesifikasi pelanggan. Sebuah toko cetak adalah contoh dari sebuah bisnis yang menggunakan kecil batch produksi.
  • Produksi massal digunakan untuk membuat sejumlah besar barang yang seragam dalam sistem perakitan. Pekerja sangat tergantung pada satu sama lain, sebagai produk berpindah dari panggung ke panggung sampai selesai. Peralatan mungkin canggih, dan pekerja sering mengikuti petunjuk rinci ketika melakukan pekerjaan yang disederhanakan. Sebuah perusahaan yang botol soda pop adalah contoh dari sebuah organisasi yang memanfaatkan produksi massal.
  • Organisasi yang menggunakan terus-proses produksi menciptakan barang dengan terus memberi makan bahan baku, seperti cair, padat, dan gas, melalui sistem sangat otomatis. Sistem seperti ini peralatan intensif, tetapi sering dapat dioperasikan oleh tenaga kerja yang relatif kecil. Contoh klasik yang otomatis pabrik kimia dan kilang minyak.
            Woodward menemukan bahwa kecil-batch dan proses kontinyu memiliki struktur            yang lebih fleksibel, dan massa-produksi terbaik operasi adalah struktur yang lebih   kaku.
Sekali lagi, desain organisasi tergantung pada jenis usaha. Proses kecil-batch dan kontinyu bekerja dengan baik dalam struktur organik dan massa operasi produksi bekerja terbaik dalam struktur mekanistik.



2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mungkin untuk artikel-artikel berikutnya bias di tambahkan daftar pustaka agar jelas darimana sumbernya dan tidak asal belajar.

    BalasHapus